Selasa, 12 Juni 2012

SEPARATION ANXIETY


Separation anxiety adalah rasa ketakutan untuk berpisah. Fase ini merupakan salah satu perkembangan baru si kecil yang biasanya timbul mulai usia 8 bulan.
Pada usia 6 bulan, si kecil akan tersenyum senang pada siapa pun dan minta digendong. Pada usia 7 bulan, si kecil akan mulai lebih enggan. Lalu di usia 8 bulan, bunda akan menjadi orang favorit si kecil, sampai-sampai ia akan menangis dan rewel jika bunda keluar ruangan.

Walaupun biasanya terjadi di usia 8 bulan, fase ini terjadi secara bervariasi di setiap anak. Beberapa anak akan mengalami separation anxiety baru saat ia berusia 18 bulan bahkan sudah berusia 2 tahun.
Begitu juga soal lama fase ini berlangsung juga bisa berbeda di setiap anak. Respon orang tua terhadap fase ini juga berpengaruh.
Di masa ini, bunda akan mengalami berbagai macam emosi. Ada rasa bahagia dan puas karena merasa si kecil mulai punya rasa ketergantungan pada bunda. Namun, juga bisa menimbulkan rasa bersalah saat bunda ingin punya ‘me-time’. Bisa juga bunda mulai merasa terlalu memberikan perhatian yang berlebihan bagi si kecil.

Namun demikian, bunda juga harus selalu ingat, keengganan si kecil berpisah dari bunda merupakan tanda bahwa hubungan yang sehat di antara bunda dan si kecil sudah terjalin. Lama kelamaan si kecil akan memahami bahwa bunda akan selalu kembali setelah pergi dan si kecil akan tetap merasa nyaman apabila tidak bersama bunda. Hal ini akan membantu si kecil belajar mengatasi rasa takut pada perpisahan dan membangun kemandirian.
Fase separation anxiety akan hilang dengan sendirinya seiring si kecil bertumbuh besar. Namun ada hal-hal yang harus bunda lakukan supaya fase ini dapat diatasi dengan baik.
  • Kenali waktu yang tepat. Apabila bunda berniat menitipkan si kecil pada pengasuh di rumah atau di daycare, sebaiknya jangan di saat fase ini muncul, antara usia 8 bulan hingga 12 bulan. Lakukan di bawah usia 8 bulan atau di atas 12 bulan. Saat harus meninggalkan si kecil, pastikan saat ia tidak dalam keadaan lapar atau mengantuk.
  • Membiasakan diri. Ini penting baik untuk bunda maupun si kecil. Bunda harus membiasakan diri berpisah dengan si kecil dan si kecil harus terbiasa berada di tempat baru dan berjumpa dengan orang baru.  Beri waktu si kecil untuk mengenal pengasuhnya atau lakukan beberapa kali kunjungan ke tempat penitipan anak sebelum  bunda benar-benar meninggalkan si kecil.
  • Tetap tenang dan konsisten. Saat bunda harus pergi, lakukan ritual perpisahan yang menyenangkan. Bunda harus tetap tenang dan percaya diri di depan si kecil. Yakinkah si kecil kalau bunda akan kembali setelah urusan bunda selesai dan berikan penjelasan kapan bunda akan kembali (misalnya setelah adik makan siang), karena si kecil belum paham tentang konsep waktu. Berikan perhatian penuh saat melakukan perpisahan. Bersikap konsisten dengan tidak kembali saat si kecil menangis, karena hal ini hanya akan saat perpisahan jadi semakin sulit.
  • Penuhi janji. Pastikan bunda kembali di waktu yang bunda janjikan pada si kecil. Ini sangat penting karena dapat membantu si kecil membangun rasa percaya diri bahwa ia bisa mengatasi rasa kesepiannya selama berpisah dari bunda.
Separation anxiety adalah rasa ketakutan untuk berpisah. Fase ini merupakan salah satu perkembangan baru si kecil yang biasanya timbul mulai usia 8 bulan.
Pada usia 6 bulan, si kecil akan tersenyum senang pada siapa pun dan minta digendong. Pada usia 7 bulan, si kecil akan mulai lebih enggan. Lalu di usia 8 bulan, bunda akan menjadi orang favorit si kecil, sampai-sampai ia akan menangis dan rewel jika bunda keluar ruangan.
Walaupun biasanya terjadi di usia 8 bulan, fase ini terjadi secara bervariasi di setiap anak. Beberapa anak akan mengalami separation anxiety baru saat ia berusia 18 bulan bahkan sudah berusia 2 tahun.
Begitu juga soal lama fase ini berlangsung juga bisa berbeda di setiap anak. Respon orang tua terhadap fase ini juga berpengaruh.
Di masa ini, bunda akan mengalami berbagai macam emosi. Ada rasa bahagia dan puas karena merasa si kecil mulai punya rasa ketergantungan pada bunda. Namun, juga bisa menimbulkan rasa bersalah saat bunda ingin punya ‘me-time’. Bisa juga bunda mulai merasa terlalu memberikan perhatian yang berlebihan bagi si kecil.
Namun demikian, bunda juga harus selalu ingat, keengganan si kecil berpisah dari bunda merupakan tanda bahwa hubungan yang sehat di antara bunda dan si kecil sudah terjalin. Lama kelamaan si kecil akan memahami bahwa bunda akan selalu kembali setelah pergi dan si kecil akan tetap merasa nyaman apabila tidak bersama bunda. Hal ini akan membantu si kecil belajar mengatasi rasa takut pada perpisahan dan membangun kemandirian.
Fase separation anxiety akan hilang dengan sendirinya seiring si kecil bertumbuh besar. Namun ada hal-hal yang harus bunda lakukan supaya fase ini dapat diatasi dengan baik.
  • Kenali waktu yang tepat. Apabila bunda berniat menitipkan si kecil pada pengasuh di rumah atau di daycare, sebaiknya jangan di saat fase ini muncul, antara usia 8 bulan hingga 12 bulan. Lakukan di bawah usia 8 bulan atau di atas 12 bulan. Saat harus meninggalkan si kecil, pastikan saat ia tidak dalam keadaan lapar atau mengantuk.
  • Membiasakan diri. Ini penting baik untuk bunda maupun si kecil. Bunda harus membiasakan diri berpisah dengan si kecil dan si kecil harus terbiasa berada di tempat baru dan berjumpa dengan orang baru.  Beri waktu si kecil untuk mengenal pengasuhnya atau lakukan beberapa kali kunjungan ke tempat penitipan anak sebelum  bunda benar-benar meninggalkan si kecil.
  • Tetap tenang dan konsisten. Saat bunda harus pergi, lakukan ritual perpisahan yang menyenangkan. Bunda harus tetap tenang dan percaya diri di depan si kecil. Yakinkah si kecil kalau bunda akan kembali setelah urusan bunda selesai dan berikan penjelasan kapan bunda akan kembali (misalnya setelah adik makan siang), karena si kecil belum paham tentang konsep waktu. Berikan perhatian penuh saat melakukan perpisahan. Bersikap konsisten dengan tidak kembali saat si kecil menangis, karena hal ini hanya akan saat perpisahan jadi semakin sulit.
  • Penuhi janji. Pastikan bunda kembali di waktu yang bunda janjikan pada si kecil. Ini sangat penting karena dapat membantu si kecil membangun rasa percaya diri bahwa ia bisa mengatasi rasa kesepiannya selama berpisah dari bunda.

    Sumber: Zwitsal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar