Sabtu, 21 Januari 2012

Infeksi Saluran Nafas akut ( ISPA )


Infeksi Saluran Nafas akut

Defenisi

ISPA adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh masuknya kuman mikroorganisme (bakteri dan virus) kedalam organ saluran pernafasan yang berlangsung selama 14 hari. Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru

Klasifikasi dan Diagnosis dalam Penangulangan P2ISPA

  1. Kalsifikasi Pnemonia dan bukan pnemonia Dalam penentuan klasifikasi penyakit dibedakan atas 2 kelompok, yaitu :
    1. Kelompok umur 2 bulan - < 5 tahun, klasifikasi dibagi atas : pnemonia berat, pnemonia dan bukan pnemonia
    2. Kelompok umur < 2 bulan , klasifikasi dibagi atas : pnemonia berat dan bukan pnemonia
  2. Diagnosis Diagnosis pnemonia pada balita didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernafas disertai peningkatan frekwensi nafas(nafas cepat) sesuai umur. Penentuan nafas cepat dilakukan dengan cara menghitung frekwensi pernafasan dengan menggunkan sound timer. Batas nafas cepat adalah :
    1. pada anak usia 2 bulan - < 1 tahun frekwensi pernafasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih
    2. pada anak usia 1 tahun - < 5 tahun frekwensi pernafasan sebanyak 40 kali per menit atau lebih
    3. pada anak usia kurang 2 bulan frekwensi pernafasan sebanyak 60 kali permenit atau lebih
Diagnosis pnemonia berat didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernafas disertai nafas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam pada anak usia 2 bulan - < 5 tahun. Untuk kelompok umur kurang 2 bulan diagnosis pnemonia berat ditandai dengan adanya nafas cepat, yaitu frekwensi pernafasan sebanyak 60 kali per menit atau lebih, atau adanya penarikan yang kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam. Rujukan penderita pnemonia berat dilakukan dengan gejala batuk atau kesukaran bernafas yang disertai adanya gejala tidak sadar dan tidak dapat minum. Pada klasifikasi bukan penmonia maka diagnosisnya adalah : batuk pilek biasa (common cold), pharyngitis, tonsilitis, otitis atau penyakit non-pnemonia lainnya

Etiologi
  1. Etiologi ISPA Etiologi ISPA terdiri dari lebih 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri penyebeb ISPA antara lain darin genus Streptokokus, Stafilokokus, Pnemokokus, Hemofillus, Bordetella dan Korinobakterium. Virus penyebeb ISPA antara lain adalah golongan Mikosovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus.
  2. Etiologi Pnemonia Penyebab pnemonia pada balita sukar ditegakkan karena dahak sukar diperoleh. Menurut publikasi WHO bahwa penyebab pnemonia adalah Streptokokus pnemonia dan Hemopillus inluenzae.

Pencegahan
  1. Pencegahan penyakit pnemonia dapat dilakukan dengan Pengadaan rumah dengan ventilasi yang memadai
  2. Perilaku hidup bersih dan sehat
  3. Peningkatan gizi balita
Deteksi Dini oleh Masyarakat / Kader
Bila kader/masyarakat menemukan balita dalam keadaan batuk, sukar bernafas segera dibawa ke Puskesmas/UPK terdekat untuk mendapatkan pengobatan.

Pengobatan
Semua penderita pnemonia diberi antibiotk

Sistem Kewaspadaan Dini
Bila terjadi peningkatan kasus pada suatu wilayah segera dilakukan intervensi oleh Puskesmas dengan melakukan care seeking (kunjungan rumah) dan melakukan pengobatan.


Sumber:
DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta. 1992.

Rendie, J, et.al . Ikhtisar Penyakit Anak. Alih bahasa: Eric Gultom. Binarupa Aksara. Jakarta. 1994.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar